Anda heran mengapa ada orang yang begitu mudah berteman? Bahkan ketika
sedang menunggu giliran masuk ke ruang dokter pun, tiba-tiba Anda
menyadari ia sudah ngobrol dengan semua orang di ruang tunggu. Mereka
bahkan saling menyebut nama dan ngobrol seolah dengan teman lama.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa "Seribu kawan masih kurang, Satu musuh
kebanyakan". Ini berarti bahwa jika kita memiliki banyak teman maka
kita akan mendapatkan banyak manfaat baik secara langsung maupun tidak
langsung sehingga kita diharapkan berteman dengan orang banyak. Di sisi
lain kita juga harus menghindari permusuhan dengan orang lain karena
hanya mendatangkan kerugian bagi kita.
Orang yang egois, keras kepala, culas, munafik, pelit, sombong, dengki,
dsb umumnya sangat mudah untuk membuat musuh dan dijauhi oleh
ornag-orang di sekitar kita. Tetapi orang yang dermawan, suka menolong,
suka membantu, gotong royong, baik hati, rendah hati, jujur, sopan, dll
akan sangat mudah mencari teman dan kawan pun akan datang dengan
sendirinya.
Hati-hati dan selalu waspada dengan penjahat dan manusia berotak
kriminal karena mereka dapat sewaktu-waktu merugikan anda dengna
melakukan berbagai tindak kriminal atau perbuatan tidak menyenangkan
anda serta keluarga dan orang-orang yang anda cintai. Berkawan dengan
penjahat tidak banyak keuntungannya karena mereka senang mendapat
perhatian dan bantuan anda tetapi mereka enggan berbuat kebajikan kepada
anda dan cenderung sewaktu-waktu bisa berubah menjadi musuh yang kejam
dan tidak berperasaan / berperikemanusiaan.
Ada beberapa hal yang membuat orang mudah berteman dengan orang yang
baru dijumpai. Anda bisa mencuri kiat-kiat yang mereka lakukan, lalu
mengubah cara tersebut menjadi sifat-sifat Anda yang alami di antaranya :
1. Tersenyum dan Melambaikan Tangan
Apa salahnya melontarkan senyuman lebih dulu pada orang yang sedang
berpapasan dengan Anda? Gengsi, karena orang itu yunior Anda di kantor?
Atau takut dikira naksir? Sudahlah, buang jauh-jauh pikiran tersebut.
Tak usah takut bila Anda memberi pesan bahwa Anda ingin ngobrol
dengannya, atau ingin tahu siapa dia. Tersenyumlah, lambaikan tangan,
anggukkan kepala, apa saja yang memberi kesan Anda orang yang ramah.
Bila Anda bertemu seseorang yang tak dikenal, memberikan senyum juga
akan membuatnya tahu bahwa ia boleh bercakap-cakap dengan Anda. Coba
cara ini setiap kali Anda keluar dari rumah, misalnya pada orang yang
biasa Anda temui di kereta komuter, ibu-ibu di sebelah Anda yang sedang
menawar harga barang di pasar, bahkan pada anak-anak yang sedang
bermain. Setelah terbiasa melontarkan senyum, hal ini akan menjadi
kebiasaan baru yang terjadi secara alami.
2. Membuka Pembicaraan
Lagi-lagi, apa salahnya berbicara lebih pada orang yang belum Anda
kenal? Setiap orang bisa saja menjawab pertanyaan, atau memberi respons
pada komentar seseorang, tapi orang yang mudah berteman adalah yang
biasa mengajak bercakap lebih dulu. Rahasia orang yang mudah berteman
adalah menganggap hal-hal di sekitarnya sebagai peluang untuk mulai
berbicara, dan bukannya menunggu disapa.
Untuk memecahkan keheningan atau suasana kaku dengan orang yang belum
Anda kenal, mulailah dengan orang-orang yang jarang Anda ajak bicara.
Misalnya, perempuan di antrian belakang Anda di konter check in bandara,
atau bahkan CEO perusahaan yang tidak pernah Anda jumpai sehari-hari.
Jangan menjadikan "tugas" ini sebagai beban. Tetap jadilah diri Anda
sendiri. “Anda harus nyaman saat melakukannya. Kalau Anda harus berpikir
apa yang harus dikatakan, Anda akan merasa ragu, dan momen itu akan
lenyap," kata RoAne.
3. Gunakan Pertanyaan Terbuka
Ngomong-ngomong, apa sih yang bisa menjadi bahan pembicaraan dengan
orang yang baru dikenal? Cari topik yang sama-sama Anda ketahui atau
Anda rasakan di sekitar Anda. Misalnya, soal cuaca yang panas, atau
billboard iklan yang menampakkan wajah bintang favorit Anda. Atau, topik
yang sedang hangat dibicarakan di siaran televisi, misalnya tentang
pembatasan kendaraan pada jam-jam sibuk, atau soal program sale di
berbagai mal di Jakarta.
Agar pembicaraan tidak sekadar menjadi basa-basi, tanyakan pendapat
teman baru Anda itu. Lemparkan sebuah topik yang jawabannya akan lebih
panjang daripada sekadar "ya" dan "tidak". Misalnya Anda sedang
berbelanja di supermarket. Ketimbang hanya mengatakan, "Waduh,
mahalnya...", lebih baik tunjukkan kepedulian Anda dengan mengatakan,
"Ya ampun, kayak gini harganya Rp 100 ribu? Apanya yang bikin mahal?
Memangnya ini merek terkenal, ya?"
4. Berhenti Bicara Pada Waktunya
Tidak ada orang yang senang mendengarkan orang lain yang hanya
membicarakan dirinya sendiri. maka, Anda harus tahu kapan harus berhenti
dan memberi kesempatan orang tersebut bicara. Jangan lupa, setiap orang
pasti senang bila dianggap memiliki pengetahuan yang luas. Tak usah
meminta pendapatnya soal kebijakan pemerintah mengenai sesuatu hal. Saat
Anda berada di kedai kopi, misalnya, coba minta pendapat orang di
sebelah Anda, apa minuman yang cocok untuk Anda yang sebenarnya tak
begitu suka kopi. Ia pasti akan senang memberitahukan informasi tersebut
pada Anda.
Bila suatu saat Anda berkesempatan membuka obrolan dengan seseorang yang
baru Anda kenal, lontarkan sedikitnya tiga pertanyaan. Hal itu akan
memberikan celah pada orang lain untuk terbuka pada Anda, dan merasa
dihargai. Ketika mereka merasa dihargai, mereka pasti akan berusaha
ngobrol lebih banyak bersama Anda.
5. Tidak Sok Kenal Sok Dekat / SKSD
Dalam berkenalan tidak harus dimulai dengan memperkenalkan diri, tetapi
bisa melalui basa-basi yang baik dan sopan. Yang pasti kita harus
merendah walaupun lawan bicara lebih muda usia dari kita. Berbicara
seperlunya, tidak bertele-tele, membanggakan diri, narsis, jutek, sok
tau, dsb. Bersikaplah sederhana apa adanya dan jangan membanggakan
materi / kekayaan yang kita miliki.
6. Tidak Pilih-Pilih Teman
Terkadang orang yang kaya akan merasa risih jika bergaul dengan
orang-orang miskin, orang yang tidak berpendidikan, orang yang memiliki
tampang kriminil, dsb. Justru pertemanan orang-orang kecil terkadang
sifatnya lebih kekal jujur apa adanya tanpa pamrih. Jika kita berteman
dengan orang elit yang suka pamer, foya-foya, hidup gelamor, dsb mungkin
akan meninggalkan kita ketika kita menjadi miskin atau pun jika kita
terkena musibah mereka enggan turun langsung membantu kita karena
kesibukan mereka. Jangan ragu berteman dengan tukang bakso, tukang ojek,
ibu-ibu, nenek-nenek, anak kecil, penjaga warung, tukang sampah, tukang
sayur, satpam, dsb karena mungkin suatu saat kita membutuhkan bantuan
mereka. Ketika kita sedang kesulitan pun meraka akan dengan senagn hati
menawarkan bantuan mereka secara cuma-cuma.
7. Aktif Kegiatan Sosial Dan Membantu Sesama
Bakti sosial, donor darah dan pengabdian adalah salah satu cara
bersosialisasi. Jika ada kerja bhakti di lingkangan tempat tinggal ada
maka sebaiknya anda ikut berperan serta ambil bagian. Selain itu juga
ada acara-acara sosial lain yang sangat baik untuk anda ikuti seperti
posyandu, kepengurusan rt, karang taruna, pengajian, pemberantasan
sarang nyamuk psn, perlombaan peringatan 17 agustusan, arisan, dan masih
banyak lagi lainnya. Jangan sungkan bantu secara langsung tetangga,
teman, saudara, rekan kerja, dll yang sedang kesusahan karena mereka
akan merasa senang sekali jika ada yang membantu dan mereka pun akan
sangat senang jika dapat membantu kita di kemudian hari. Tolak segera
jika mereka meminta bantuan yang tidak wajar seperti minta bantuan
merampok bank, mencarikan jablay, corat-coret tembok orang, ngerjain
guru/dosen, dsb.
8. Sopan Santun, Ramah, Rendah Hati Dan Mengalah
Dalam bersosial kita akan senang jika orang lain sopan, ramah, rendah
hati, dsb. Begitupun dengan orang lain yang sudah pasti akan senang hati
dapat berteman dengan orang yang memiliki sifat-sifat di atas. Sotoy,
narsis, sombong, membual, kikir, munapik, dll adalah sifat-sifat yang
akan menimbulkan nilai negatif di mata orang lain sehingga mereka akan
enggan untuk untuk berteman akrab dengan kita serta menghasilkan
antipati di mata orang-orang.
9. Jangan Membuat Musuh
Hindarilah sifat-sifat yang dapat menghadirkan musuh ke hadapan
kehidupan kita seperti iri, dengki, sombong, congkak, angkuh, sok
berkuasa, sok kaya, munafik, pelit, culas, egois, keras kepala, dsb.
Selain itu hindari minuman keras, narkoba dan kawan-kawan agar terhindar
dari dijauhi orang. Ramah, santun, rendah hati, mengalah, dll dapat
menghindarkan kita dari permusuhan. Selesaikan segala masalah problema
kehidupan sosial yang ada dengan tuntas secara baik-baik agar tidak
berkepanjangan dan menimbulkan permusuhan.
10. Bertemu Sambil Bertugas
Tak punya waktu untuk makan siang dengan teman? Lakukan tugas bersama
sehingga Anda berdua bisa menyelesaikan daftar to do sambil membina
hubungan. Anda juga bisa olahraga bersama, manicure, jalan kaki bersama
atau bahkan belanja bahan pangan bersama.
11. Kembangkan Jaringan Sosial
Cari teman yang mempunyai minat yang sama dengan bergabung dengan klub
tertentu atau melakukan tugas sosial. Karena kita sering menunda untuk
berhubungan dengan orang lain, memilih aktivitas yang mempunyai jadwal
memaksa kita untuk mencari waktu.
12. Gunakan Sedikit Waktu
Saat harus antri menunggu sesuatu, coba gunakan waktu untuk menelepon
teman di ponsel. Anda dapat kesempatan untuk ngobrol tanpa menggunakan
waktu dari kehidupan Anda yang sibuk. Waktu menuggu juga baik untuk
ngobrol. Anda akan terhindar ngobrol terlalu lama karena harus
mengakhirnya ketika Anda dapat giliran atau harus pergi.
13. Gunakan Teknologi Tinggi
Internet memudahkan hubungan dengan teman bukan hanya dengan email saja.
Tanya apakah teman Anda punya website pribadi sehingga Anda bisa up to
date dengan berita mereka ketika online.
14. Buat Pertemuan Kasual
Banyak di antara kita menunda kumpul bersama karena rumah berantakan.
Padahal melewatkan waktu bermakna bersama teman tidak selalu harus
berupa jamuan makan malam. Coba buat pesta pizza kasual sehingga Anda
dan teman-teman bisa lebih rileks.